Sabtu, 23 April 2016

SELAMAT BEKERJA PENGURUS YAKES TELKOM MEDAN YANG BARU TERPILIH

Meningkatkan kerja sama untuk kemajuan KJS YAKES Telkom Medan

Pada hari Selasa, 23 Februari 2016, bertempat di Kantor Pusat Yakes Telkom jl. Cisanggarung No. 2 Bandung, telah dilaksanakan kegiatan Serah Terima Jabatan Sekertaris Pengawas Yakes Telkom, dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus Yakes Telkom dan Perwakilan Anggota Pengawas Yakes Telkom. Posisi Sekertaris Pengawas Yakes Telkom yang baru adalah Bapak Nurcholis Feri Ahmadi (AVP Accounting & Budget Policy) yang semula dijabat oleh Ibu Djusnimar Jultilisna yang telah memasuki masa pensiun.

Pada pukul 11.00 WIB, acara dimulai dengan Sambutan dari Ibu Djusnimar Jultilisna selaku Sekertaris Pengawas Yakes Telkom yang lama, beliau menyampaikan rasa Terima Kasih atas kerjasama yang baik selama ini bersama Pengurus Yakes Telkom, dan semoga Yakes Telkom dapat mempertahankan kredibilitasnya dan dapat berkiprah dalam era digital selanjutnya. Sambutan berikutnya oleh Bapak Nurcholis Feri Ahmadi selaku Sekertaris Pengawas Yakes Telkom yang baru mengatakan bahwa dalam menjalankan tugas selanjutnya, diharapkan mendapat dukungan dari seluruh Pengurus Yakes Telkom, dan membangun kerjasama yang lebih baik lagi kedepannya.

Diryakes pada kesempatannya menyampaikan bahwa Yakes Telkom akan siap dalam menyambut era digital dengan menyiapkan inovasi-inovasi terbaik, dan dapat dengan bangga telah mempersiapkan TelkoMedika agar dapat berkiprah dalam persaingan digital. Beliau juga mengucapkan selamat bekerja diposisi yang baru kepada Sekertaris Pengawas Yakes Telkom yang baru, dan diharapkan dapat mendukung Yakes Telkom dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kepada Ibu Djusnimar Jultilisna kami ucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi yang luar biasa, dan semoga silahturahim antara kita tidak terhenti dan dapat menjadi semakin erat lagi, ujarnya.

Acara selama kurang lebih 1 jam ini ditutup dengan silahturahmi bersama. Semoga langkah menuju tujuan kita yang besar, mendapatkan petunjuk dan ridho dari Allah SWT, Amin. (RED00)

Selasa, 19 April 2016

Bahaya Demam Dengue (DD) & Demam Berdarah Dengue (DBD)


Memasuki musim hujan, maka banyak penyakit yang mulai menyebar di masyarakat seperti demam berdarah, chikungunya, diare, filariasis dll. Demam berdarah dan chikungunya merupakan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk, dimana untuk demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang banyak menelan korban di Indonesia.
Â
DKI Jakarta sendiri pernah mengalami kejadian luar biasa demam berdarah pada tahun 2007 lalu, dimana sejak bulan Januari - 8 April 2007 tercatat 10.942 kasus demam berdarah dengan jumlah kematian mencapai 41 pasien. Kematian pasien sendiri biasanya terjadi karena keterlambatan penanganannya akibat pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang kritis dan membahayakan.

Perbedaan Gejala DD & DBD
Demam dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue & disebarkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi dengan virus dengue tersebut. Demam dengue sendiri terbagi menjadi 2 yaitu demam dengue (DD) & demam berdarah dengue (DBD). Demam berdarah dengue merupakan bentuk yang lebih parah dari demam dengue, dimana pendarahan & syok terkadang dapat terjadi yang berakibat pada kematian.

Penyakit ini ditandai dengan timbulnya demam yang tinggi mendadak, sakit perut, muntah, dan sakit kepala, dimana untuk demam berdarah dengue biasanya disertai dengan gejala lain yaitu terjadinya pendarahan yang biasanya akan muncul pada hari ke 3-5 paska demam & syok akibat pendarahan.

Berikut adalah gejala lengkap demam dengue & demam berdarah dengue:
Demam dengue:
- Demam tinggi mendadak secara terus menerus.
- Sakit kepala terutama dibagian dahi.
- Sakit di bagian belakang bola mata.
- Sakit pada bagian tubuh atau sendi.
- Mual / muntah.
- Muka kemerahan.

Untuk demam berdarah dengue & syok gejalanya serupa dengan gejala demam dengue, namun disertai dengan tambahan kondisi sebagai berikut :
- Sakit / nyeri pada ulu hati yang terus menerus.
- Pendarahan pada hidung, mulut, gusi atau memar pada kulit.
- Muntah yang terus menerus, kadang disertai dengan darah.
- Kotoran feses yang berwarna kehitaman, akibat terjadinya pendarahan di organ dalam.
- Rasa haus yang berlebihan.
- Kulit yang pucat & dingin.
- Penurunan kesadaran & mengantuk.

Penanganan DD & DBD
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik yang dapat mengatasi demam berdarah dengue. Meskipun demikian pengobatan secara dini akan dapat meredakan gejala yang timbul & dapat mencegah terjadinya komplikasi serta kematian. Untuk mengobati demam, sakit kepala & nyeri sendi, paracetamol merupakan obat yang di rekomendasikan oleh WHO, kemudian tranfusi darah & trombosit dapat dilakukan apabila terjadi pendarahan masif. Jika satu atau lebih gejala demam dengue atau demam berdarah dengue timbul, maka disarankan untuk segera membawa pasien ke rumah sakit, terlebih lagi setelah hari pertama & kedua paska demam yang biasanya merupakan fase kritis dari penyakit ini. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat demam maka sebaiknya berikan cairan terus menerus pada pasien, baik berupa air putih, oralit, jus buah dll.

Selain itu yang penting adalah untuk menjauhkan pasien dari nyamuk supaya tidak menyebarkan penyakit tersebut kepada orang lain.

Tindakan Pencegahan yang Dapat di Lakukan
Saat ini, metode utama yang digunakan untuk mengontrol dan mencegah terjadinya demam berdarah dengue adalah dengan melakukan pemberantasan terhadap nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebar virus dengue.

Nyamuk Aedes aegypti ini dapat berada di dalam rumah ataupun luar rumah. Di dalam rumah biasanya nyamuk tersebut suka bersembunyi di tempat yang gelap seperti di lemari, gantungan baju, di bawah tempat tidur dll. Sedangkan apabila di luar rumah nyamuk Aedes aegypti tersebut menyukai tempat yang teduh & lembab. Nyamuk betinanya biasanya akan menaruh telur-telurnya pada wadah air di sekitar rumah, sekolah, perkantoran dll, dimana telur tersebut dapat menetas dalam waktu 10 hari.

Oleh sebab itu gerakan 3 M (menguras bak air, menutup tempat-tempat yang berisi air & mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi genangan air) sangat penting untuk dilakukan, bukan hanya oleh pemerintah saja melainkan oleh semua anggota masyarakat supaya nyamuk Aedes aegypti tersebut dapat dibatasi keberadaannya.


Jangan Lagi Mengabaikan Bahaya Mie Instan


Mengonsumsi mie instan tentu bukan hal asing lagi bagi sebagian besar masyarakat. Berkat rasanya yang enak, mudah disajikan, dan harga yang terjangkau, makanan cepat saji ini menjadi menu favorit.
Mie instan biasa dijual dalam bentuk kering yang dilengkapi dengan bumbu berbentuk bubuk dan minyak dalam kemasan terpisah. Cara memasak mie instan adalah merebusnya dengan air mendidih atau ada sebagian yang cukup dengan direndam air panas.  Namun, tahukah Anda bahwa terdapat bahaya mie instan di balik kenikmatannya?

Bukan Sumber Nutrisi yang Baik
Proses pembuatan mie instan dimulai dengan mencampur bahan-bahan garam, pati, dan bumbu-bumbu lain dengan tepung. Adonan tersebut kemudian diaduk, lalu dimasukkan ke cetakan. Setelah menjadi bentuk yang diinginkan, mie dikukus dan dikeringkan dengan proses menggoreng atau pengeringan dengan udara panas.

Mie instan kerap disebut sebagai makanan tidak sehat lantaran kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, mie instan yang disajikan dengan kaldu instan biasanya memiliki kandungan garam atau sodium yang tinggi. Satu kemasan mie instan bisa mengandung sekitar 2.700 mg sodium, padahal asupan sodium yang disarankan per hari hanya sekitar 1.500 mg.

Penggunaan MSG (monosodium glutamate) yang berfungsi meningkatkan rasa mie instan menjadi lebih asin, manis, atau asam juga memiliki risiko kesehatan. MSG dapat memicu reaksi alergi dengan gejala rasa sakit pada dada, berkeringat, jantung berdebar, dan sakit kepala. Kandungan sodium yang tinggi dan MSG dari mie instan disarankan untuk dihindari oleh penderita hipertensi, pengguna obat diuretik, dan pengguna beberapa jenis obat anti-depressan serta penderita gagal jantung kongestif. Mie instan diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit seperti diabetes, stroke dan penyakit jantung. Hal lain yang perlu diperhatikan ketika membahas bahaya mie instan adalah kemasannya. Ada mie instan yang dikemas dengan bahan yang menggunakan styrofoam yang mengandung bahan kimia bisphenol A (BPA). BPA dapat mengganggu cara hormon bekerja, terutama estrogen.

Meminimalisasi Efek Mie Instan
Jika mempertimbangkan kandungan nutrisi mie instan yang tidak seimbang ditambah dengan bahan-bahan pelengkap yang berisiko bagi kesehatan, sebaiknya Anda membatasi konsumsi mie instan. Sebagai upaya menyeimbangkan gizi pada sajian mie instan, Anda dapat menambahkan beberapa bahan tambahan, seperti telur, ayam, jamur, wortel, kacang-kacangan, kubis, dan bahan-bahan alami lainnya. Jika mungkin, jangan gunakan seluruh bumbu. Batasi setengah takaran saja karena bumbu mie instan mengandung MSG dan banyak garam.

Jika Anda mengonsumsi mie instan secara teratur, pertimbangkan untuk segera menguranginya. Perbanyak konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi seimbang, dilengkapi dengan pola hidup sehat seperti tidak merokok dan olahraga secara teratur. Juga ingat untuk membaca label kemasan produk makanan atau minuman untuk mengetahui nilai nutrisi sebelum Anda mengonsumsinya. Sumber: http://www.alodokter.com/jangan-lagi-mengabaikan-bahaya-mie-instan

Fakta dan Mitos Vaksinasi


Imunisasi dan vaksinasi mengandung maksud yang sama yaitu memberikan kekebalan tubuh dalam bentuk vaksin kedalam tubuh. Kenapa setiap orang terutama anak-anak perlu diimunisasi? Tubuh memerlukan sistem kekebalan terhadap suatu penyakit, terutama yang bisa berakibat fatal. Imunisasi anak adalah langkah pencegahan agar anak kita dapat tumbuh bebas penyakit menjadi anak yang sehat dan aktif. Di Indonesia, ada dua tipe rekomendasiimunisasi. Pertama, skema imunisasi dari Departemen Kesehatan RI, yakni Program Pengembangan Imunisasi (PPI) atau disebut imunisasi wajib, yang terdiri dari vaksin BCG, polio tetes, DPT, hepatitis B dan campak. Imunisasi wajib ini disubsidi oleh pemerintah Indonesia.

Kedua, dalam perkembangannya, vaksin yang diproduksi untuk penyakit yang baru atau hanya terdapat di daerah-daerah tertentu seperti HiB, MMR (Measles, Mumps, Rubella), tifus, Hep A, PCV, HPV (Human Papillomavirus), dan lain-lain. Vaksin tersebut belum masuk dalam daftar imunisasi PPI dan tidak disubsidi pemerintah tetapi sangat dianjurkan. Kita sering dibingungkan dengan banyak 'kata orang' berkenaan Imunisasi.

Berikut adalah Mitos dan Fakta berkenaan imunisasi:
1. Vaksin ada efek samping jangka panjang dan bisa berakibat fatal adalah MITOS. Faktanya, vaksin sangat aman. Kebanyakan reaksi vaksin biasanya ringan dan sementara, seperti lengan sakit atau demam ringan. Manfaat vaksinasi sangat lebih besar dari risiko penyakit dan kematian akan terjadi tanpa vaksin.
2. Lebih baik kebal penyakit secara alami melalui penyakit, dari disuntik adalah MITOS. Faktanya, vaksin yang disuntik menghasilkan respon imun yang sama dengan yang dihasilkan oleh infeksi alami, tetapi vaksinasi tidak menyebabkan penyakit dan komplikasi. Kekebalan melalui infeksi alami mungkin mengakibatkan gejala dan komplikasi penyakit seperti cacat mental, cacat lahir, kanker hati dan/atau kematian.
3. Vaksin mengandung merkuri berbahaya adalah MITOS. Faktanya thiomersal yang merupakan senyawa mengandung merkuri organik ditambahkan sebagai bahan pengawet pada vaksin dalam botol multidosis. Jumlahnya sangat kecil dan tidak menimbulkan risiko kesehatan.
4. Vaksin menyebabkan gejala autisme adalah MITOS. Faktanya pada tahun 1998, ada studi tentang hubungan antara imunisasi MMR dan autisme tetapi kemudiannya jurnal ditarik karena menimbulkan kebingungan masyarakat. Kesimpulan jurnal tersebut adalah tidak ada bukti hubungan antara vaksin MMR dan autisme atau gangguan autis.
5. Tidak perlu vaksinasi lagi jika kejadian penyakit di Indonesia sudah berkurang adalah MITOS. Faktanya, vaksinasi tetap diperlukan walaupun jumlah kasus telah berkurang. Pada tahun 1974, Jepang sukses mengatasi penyakit pertusis dengan vaksinasi hingga tersebar kabar bahwa vaksinasi tidak dibutuhkan lagi. Di tahun 1976, hanya 10% anak yang lahir divaksinasi dan pada tahun 1979, 3 tahun berikutnya, terjadi epidemik pertusis yang menginfeksi 13,000 anak dan mengakibatkan 41 kasus kematian.

Bahaya Pemanis Buatan Tak Kalah dengan Formalin


Belakangan ini sering kita mendengar masyarakat yang ingin menjalani pola hidup sehat, disarankan mengurangi konsumsi "Gula". Bahkan untuk menghindari konsumsi gula lebih disarankan menggunakan pemanis buatan. Lebih diyakinkan dengan sangat gencarnya produsen mengiklankan "pemanis buatan" tersebut, juga dinyatakan bahwa produk tersebut bisa dipakai untuk mencegah penyakit diabetes, karena produk mereka terbuat dari bahan alami yang rendah gula.

Sedikit sharing dari ruang praktek saya sebagai Ahli Gizi, kebanyakan pasien terutama pasien diabetes banyak yang menggunakan

1. Sakarin
Merupakan garam natrium dari asam sakarin. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 200-700 kali dari gula. Dalam perdagangan dikenal dengan nama Gucide, Glucid.

2. Aspartame
Adalah nama pemanis buatan yang sangat dikenal dikalangan orang-orang yang sering menggunakan pemanis yang rendah kalori. Selain pada pemanis tersebut, aspartame juga sering ditemukan di minuman-minuman ringan, permen karet bebas gula, dan ada pula yang terdapat pada multivitamin.
Aspartame sering digunakan karena tingkat kemanisannya yang tinggi, tetapi rendah kalori dan aman untuk orang-orang penderita diabetes. Tapi seperti zat-zat kimia lainnya, aspartame tetap memiliki efek sampingnya.
Aspartame mempunyai banyak efek samping yang dapat menimbulkan reaksi yang serius, bahkan dapat menyebabkan kematian. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh aspartame, seperti: gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, masalah jantung, mual-mual, kebal, pegal-pegal, bertambahnya berat badan, bintik-bintik pada kulit, kelelelahan, insomnia, sulit bernapas, bicara tidak jelas, rasa nyeri ketika menelan makanan, diare, sulit tidur, dan gangguan indera perasa. Selain itu, aspartame juga dapat menyebabkan masalah psikologis seperti depresi, gelisah, perubahan tingkah laku, phobia, dan berkurangnya daya ingat.

Penyakit kronis yang dapat disebabkan oleh penggunaan aspartame yang berlebihan antara lain: tumor pada otak, multiple sklerosis, epilepsi, sindrom kelelahan kronis, parkinson, lupus, alzheimer, cacat mental, limfoma, kelainan pada kelahiran anak, dan bahkan diabetes, yang merupakan penyakit yang ingin dihindari oleh orang-orang yang banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung aspartame. Coba Anda membeli produk makanan ringan terkenal atau membeli minuman yang manis rasanya di supermarket, terus perhatikan labelnya, akan tercantum nama aspartame disana. Selain itu, para profesional kesehatan juga menganjurkan aspartame sebagai gula yang aman bagi penderita diabetes (misal: Tropicana Slim). Namun, tahukah Anda bahwa aspartame ternyata efektif digunakan sebagai racun semut.
Pernah terjadi, seseorang memiliki masalah hama semut di kamar mandinya. Sadar akan pengaruh aspartame sebagai bahan kimia yang beracun, suatu hari dia menaburkan aspartame di tiap pojok kamar mandinya. Ternyata usahanya berhasil. Dia tidak melihat semut-semut ada di kamar mandinya lagi. Aspartame juga efektif untuk mengenyahkan masalah semut merah (biasanya tidak mempan dengan berbagai racun). Tidaklah heran jika aspartame bekerja bak racun serangga, karena asam asparctic yang terkandung dalam produk beracun telah terbukti bersifat exitotoxin yang menyebabkan sel-sel otak menjadi cepat mati, sama seperti yang terjadi dengan kasus semut-semut tadi.

Menurut para ahli mengenai penggunaan aspartame bagi manusia cukup mengerikan dan tak kalah dengan bahayanya formalin. karena produk ini merusak tubuh manusia secara pelan–pelan dan tak terasa. Hal ini pula mengapa para ahli menyarankan untuk menghindari pemakaian produk ini.

3. Siklamat
Adalah pemanis buatan yang masih populer di Indonesia. Pemanis buatan ini merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat menimbulkan rasa manis tanpa rasa (tidak ada after taste-nya). Sifat siklamat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan 30 kali dari gula. Dalam perdagangan dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sucrosa. Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, diantaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak.

4. Sorbitol
Suatu poliol (alkohol gula), bahan pemanis yang ditemukan dalam berbagai produk makanan. Rumus kimiawi C6H14O6, struktur molekulnya mirip dengan glukosa, hanya gugus aldehide pada glukosa diganti menjadi gugus alkohol.
Kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan sukrosa (gula tebu) dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Rasanya lembut di mulut dengan rasa manis, sorbitol dapat mengakibatkan nyeri pada perut, dan diare. Sorbitol juga dapat memperburuk Sindrom usus.

5. Acesulfame K
Acesulfame kalium sering disingkat sebagai Acesulfame K atau Ace K dimana K menunjukkan kalium. Zat ini ditemukan pada tahun 1967 oleh kimiawan Karl Clauss dan disetujui untuk digunakan secara luas pada tahun 1988. Rasa manis acesulfame K sekitar 200 kali lebih kuat dari gula sukrosa alami.
Kegunaan dan manfaat dari acesulfame K.
1. Karena sifatnya yang sangat stabil, acesulfame K ideal digunakan pada produk makanan yang memerlukan proses yang melibatkan suhu tinggi (mis: dipanggang).
2. Acesulfame K merupakan pengganti gula bebas kalori karena tidak dimetabolisme dan diserap oleh tubuh.
3. Tidak seperti senyawa gula lainnya, acesulfame K tidak mengalami fermentasi karena tahan terhadap mikroba seperti bakteri dan jamur.
4. Acesulfame K cocok digunakan oleh penderita diabetes dan penyakit lain yang berhubungan dengan kadar gula tinggi. Acesulfame K juga tidak mempengaruhi kadar kolesterol, glukosa, atau trigliserida.
5. Acesulfame K memiliki rasa manis yang kuat, maka menambahkan sejumlah kecil zat ini sudah cukup untuk mendapatkan rasa manis yang diinginkan. Acesulfame K juga umum digunakan untuk menghilangkan rasa pahit yang biasanya terdapat pada beberapa pemanis lain.
6. Acesulfame K tidak menimbulkan bahaya kerusakan gigi karena tidak akan diuraikan oleh bakteri yang menyebabkan masalah gigi.

Efek Samping Acesulfame K
1. Senyawa ini tidak dimetabolisme oleh tubuh, namun sebagai akibatnya juga menghambat kemampuan tubuh untuk memetabolisme produk makanan lainnya.
2. Dalam produksi acesulfame K, metilen klorida –senyawa karsinogenik- turut digunakan. Kondisi ini dapat memperbesar resiko pengembangan sel kanker. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa acesulfame K memicu kanker paru-paru dan payudara.
3. Orang yang menderita diabetes mungkin berpikir acesulfame K merupakan senyawa ideal sebagai pengganti gula. Namun, penggunaan berlebihan dapat merangsang pelepasan insulin dan mengakibatkan hipoglikemia.
4. Efek samping lain termasuk kebingungan mental, masalah hati dan ginjal, sakit kepala, depresi, mual, pusing, dan gangguan penglihatan.

Manfaat Puasa bagi Kesehatan


Selama berabad-abad, puasa merupakan salah satu ritual yang dijalani oleh sebagian masyarakat untuk memenuhi tuntutan agama atau tradisi. Bagi umat Islam, puasa merupakan sebuah ibadah yang wajib dijalani tiap hari selama bulan Ramadhan. Agar berpuasa dapat berjalan lancar, ada beberapa fakta kesehatan yang harus diperhatikan.

Jika tidak dilakukan dengan sehat, puasa dapat melemahkan tubuh dan membahayakan kesehatan. Sebaliknya, puasa yang sehat dapat bermanfaat secara psikis dan fisik. Apa saja manfaatnya? Ketika berpuasa, tubuh mengalami perubahan sesuai dengan lama berpuasa. Faktanya, tubuh memerlukan waktu delapan jam untuk menyerap nutrisi dari makanan terakhir. Artinya, tubuh mampu berpuasa jika diberi asupan terlebih dahulu. Maka dari itu, penting untuk makan sahur yang bergizi sebelum menjalani puasa dari terbit hingga tenggelamnya matahari. Pada kondisi normal, sumber energi utama dalam tubuh adalah gula yang disimpan di hati dan otot. Selama berpuasa, simpanan gula ini digunakan untuk menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. Setelah gula terpakai, lemak menjadi sumber energi berikutnya dan ini dapat mengurangi berat badan.

Jika sumber-sumber energi tersebut masih belum cukup, tubuh akan membakar protein otot untuk menghasilkan energi. Fase terakhir merupakan fase kelaparan, dan ini sangat tidak sehat. Namun, ini hanya terjadi jika seseorang berpuasa selama berhari-hari tanpa berbuka. Oleh karena itu, selama berpuasa Ramadhan, penting untuk segera berbuka puasa dan mengonsumsi makanan sehat.

Manfaat Puasa
Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi bagi sebagian orang karena mereka belajar untuk mengendalikan diri sendiri. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa, tubuh akan mengalami peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental. Ada beragam manfaat puasa lainnya untuk kesehatan fisik seperti berikut ini.
1. Membantu memperbaiki kondisi medis.
Berpuasa, diiringi dengan pola makan yang sehat sebelum dan sesudahnya, dapat membantu memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.
2. Menyehatkan jantung.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa.
Selain itu, ada juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes. Namun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih menyeluruh. Ingatlah bahwa untuk menjaga kesehatan jantung, faktor-faktor lain, seperti pola makan dan olahraga teratur, memiliki peranan yang besar.
3. Mengurangi resiko kanker.
Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Penelitian yang dilakukan terhadap tikus membuktikan bahwa hal ini mampu mengurangi risiko kanker. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berlaku pada manusia.
4. Menjaga berat badan.
Pembakaran lemak menjadi energi dapat membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol. Turunnya berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah. Di sisi lain, berat badan memang akan turun jika Anda seharian tidak makan dan tidak mendapat asupan kalori seperti biasanya, namun bisa naik kembali pada saat Anda tidak berpuasa. Hal ini karena ketika berpuasa, Anda kehilangan cairan, bukan berat badan substansial. Terlebih lagi ketika berbuka puasa, Anda justru melampiaskan nafsu makan. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengendalikan makan pada saat Anda tidak berpuasa. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang mengandung cukup energi, seperti serat, protein, karbohidrat, dan lemak dalam jumlah yang seimbang. Pola makan yang sehat dan seimbang, serta asupan cairan yang cukup dapat membantu menjaga berat badan Anda.

Kondisi Yang Berisiko untuk Berpuasa.
Selain bermanfaat, puasa dapat menjadi berbahaya ketika Anda melakukannya tanpa makan sahur atau saat kondisi tubuh tidak sehat. Berikut beberapa kondisi yang berisiko untuk berpuasa.
1. Memiliki tekanan darah rendah atau hipotensi
2. Kurang darah atau anemia
3. Diabetes
4. Gangguan makan
5. Memiliki masalah ginjal atau hati
6. Mengalami gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh
7. Sedang menjalani pengobatan, misalnya kemoterapi
8. Wanita hamil
9. Ibu menyusui
10. Pernah mengalami gangguan ritme jantung

Beras Organik Tidak Terbebas dari Arsenik


Makanan organik, termasuk beras organik, biasanya berharga lebih tinggidibandingkan makanan anorganik. Namun, sebagian orang tetap memilih makanan organik karena seringkali dianggap lebih bernutrisi dibandingkan makanan anorganik.
Salah satu bahan organik yang makin populer dicari adalah beras. Selain soal nutrisi, mereka berpendapat bahwa makanan organik lebih aman. Namun ternyata ditemukan bahwa beras organik juga banyak yang tidak bebas dari arsenik. Arsenik adalah suatu zat yang dapat menyebabkan mual, muntah, bahkan berkaitan dengan kanker dan penurunan fungsi otak pada anak. Sebelum membahas lebih jauh arsenik di dalam nasi organik, mari kita pelajari mengenai makanan organik.

Sebenarnya Apakah Makanan Organik Itu?
Makanan organik adalah makanan yang ditanam atau dibuat menggunakan metode yang alami. Pada tanaman organik, bahan kimia, pestisida, dan pupuk sintetik, tidak digunakan sama sekali atau sangat dibatasi. Proses pengolahannya juga tidak menggunakan tambahan bahan makanan sintetik dan tidak menggunakan bantuan radiasi.

Namun Tetap Mengandung Arsenik
Banyak orang memilih makanan organik,salah satunya penyebabnya karena dianggap lebih sedikit atau tidak mengandung zat arsenik dibandingkan makanan anorganik. Sebelum mencaritahu kebenarannya, Anda perlu tahu seputar zat arsenik.

Arsenik adalah unsur kimia alami yang berada di lingkungan yang dapat ditemukan di tanah, udara, dan air. Tumbuhan dapat mengandung arsenik oleh karena penyerapan dari tanah dan air. Ada dua jenis unsur arsenik, yaitu organik dan inorganik. Arsenik inorganik lebih berkaitan dengan gangguan kesehatan jangka panjang.

Sebagian arsenik berasal dari proses yang dilakukan oleh manusia, misalnya penggunaan pestisida dan fertilizer. Sebagian lainnya berasal dari alam, seperti dari batuan dan letusan gunung berapi. Zat ini berbahaya jika terserap tubuh, sebagaimana paparan zat arsenik berkaitan dengan risiko terserang kanker paru-paru, kanker kandung kemih, penyakit jantung, dan penyakit kulit. Selain mual dan muntah, sedikit paparan arsenik juga dapat menyebabkan detak jantung yang tidak beraturan, merusak darah, serta menurunkan jumlah sel darah merah dan putih. Sayangnya, saat ini beberapa bahan makanan telah terkontaminasi zat arsenik. Bahan-bahan makanan itu adalah buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Yang mengkhawatirkan adalah ternyata beras mampu menyerap arsenik dari tanah dan air lebih banyak dibandingkan tanaman sejenis lainnya.

Apakah Arsenik dalam Beras Organik Lebih Rendah Dibanding Beras Anorganik?
Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat arsenik pada bermacam-macam sampel beras, anorganik maupun organik. Hasilnya, dalam satu cangkir beras mengandung 0,1 hingga 7,2 mcg arsenik inorganik. Kadar ini dinilai masih terlalu rendah untuk memberikan efek buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang. Hingga saat ini data penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada kadar arsenik beras organik dibandingkan beras organik.

Minyak Zaitun Melindungi Masakan Rumah Anda dari Penyakit


Terbiasa mengonsumsi masakan rumah yang diolah dengan minyak zaitun kemungkinan dapat membantu mengurangi risiko stroke, penyakit jantung, serta membantu mengobati darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Kelezatan masakan rumah terasa lebih nikmat dan sehat berkat kandungan vitamin E dan vitamin K di dalam minyak zaitun. Selain itu, minyak ini didukung oleh kehadiran omega-3 dan omega-6, di samping kandungan lemak tak jenuh yang mencapai 86 persen.

Kelebihan Mengonsumsi Masakan Rumah yang Diolah dengan Minyak Zaitun
Masakan apa pun cenderung lebih terjamin dari segi keamanan kesehatannya jika diolah menggunakan minyak ini dibandingkan dengan minyak lainnya. Apa saja kelebihan menggunakan minyak zaitun, kita akan bahas di sini.

Jantung lebih terpelihara
Minyak zaitun memiliki kandungan lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal yang baik bagi organ tubuh yang satu ini. Selain membantu menurunkan risiko penyakit jantung, lemak jenis ini juga mengurangi risiko peradangan dan menambah kadar kolesterol baik.

Membantu menghindari stroke
Menurut penelitian, orang tua yang rutin mengonsumsi makanan yang menggunakan minyak zaitun, memiliki risiko terkena stroke 41 persen lebih rendah dibandingkan orang seusianya yang tidak atau jarang menggunakan minyak zaitun pada menu makanannya.

Kesehatan mental lebih terjaga
Makanan cepat saji dan makanan yang dibuat dalam jumlah banyak, seperti keripik dan kue kering, mengandung lemak trans tinggi. Efek buruk lemak trans memungkinkan tingkat depresi menjadi lebih tinggi. Sebuah penelitian menemukan peningkatan depresi sebanyak 48% pada kelompok yang mengonsumsi lemak trans dibandingkan kelompok yang memakai minyak zaitun sebagai minyak utama.

Menjaga kesehatan hati
Sebuah studi menyatakan bahwa minyak zaitun jenis ekstra virgin dapat membantu melindungi organ hati dari kerusakan sel. Kerusakan sel ini berhubungan erat dengan reaksi kimia dari molekul di dalam tubuh dengan radikal bebas.

Lebih terhindar dari kanker payudara
Penelitian membuktikan bahwa minyak zaitun lebih bersifat melindungi tubuh dari kanker payudara dibandingkan dengan minyak lainnya. Minyak zaitun mengaktifkan mekanisme yang dapat mematikan sel kanker payudara. Dengan kata lain, masakan rumah yang diolah menggunakan minyak zaitun memberikan Anda peluang lebih besar untuk bisa terhindar dari kanker payudara.

Kolesterol jahat berkurang
Penelitian lainnya terhadap manfaat minyak zaitun membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen minyak zaitun sekali sehari selama enam minggu bisa mengurangi kadar LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang biasa disebut kolesterol jahat di dalam darahnya.