Rabu, 12 Oktober 2016

Mainan Warna Cerah dan Bercahaya Latih Mata Bayi Fokus Melihat


Jakarta, Ketika dilahirkan seorang bayi masih belum bisa melihat secara sempurna. Perlahan-lahan matanya baru akan matang dan melihat jelas di usia sekitar lima tahun.

Ahli mata mengatakan sebelum memasuki usia tersebut orang tua perlu benar-benar menjaga perkembangan mata anaknya. Perhatikan apabila ada kejanggalan sehingga dapat cepat ditangani sebelum nanti penglihatan telanjur matang sehingga sulit diobati.

Bagaimana caranya menurut dr Ari Djatikusumo, SpM(K), dari Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) orang tua bisa memberikan bayi mainan berwarna cerah. Tujuannya agar mudah dilihat dan dapat menarik perhatian sehingga bisa menstimulasi otot matanya.

"Bayi kan bisa kaya ngeliatin muka orang, ngikutin, itu bisa distimulasi dengan objek-objek yang berwarna cerah. Pasti warna-warni kan mainan anak, nah itu salah satu cara menstimulasi kerja otot mata agar sinkron dengan otak," kata dr Ari dalam temu media Hari Penglihatan Sedunia di Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

"Kalau nggak sinkron kita bisa lihat ada kelainan matanya nggak bagus, nggak bisa melihat lurus. Juling atau matanya goyang-goyang," lanjut dr Ari.

Ada banyak hal yang bisa memengaruhi mata anak untuk alami gangguan namun faktor genetik, stimulus lingkungan, dan nutrisi adalah tiga hal yang disebut paling berperan.

dr Ari mengatakan apabila gangguan penglihatan dibiarkan maka dampaknya anak mungkin kesulitan sekolah. Karena tak bisa melihat jelas maka informasi yang disampaikan guru tak tersampaikan maksimal dan performa akademisnya buruk.

"Kalau anak sehat, bayi sehat kalau kita kasih mainan dia bisa megang bisa ngambil. Kalau diajak ngomong bisa kontak mata. Itu semua perlu proses yang kalau ada gangguan di mata atau di otak nggak akan bisa," pungkas dr Ari.

Agar Gigi dan Gusi Sehat, Ini Asupan yang Dianjurkan Dokter


Jakarta, Selain dengan rajin menyikat gigi dua kali sehari, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan gusi. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi asupan tepat.

Menurut drg Ratu Mirah Afifah, GCClintDent., MDSc, kesehatan gigi dan perkembangan rahang sangat dipengaruhi oleh jenis dan tekstur makanan yang dikonsumsi oleh seseorang.

"Bagusnya pilih makanan yang berserat, misalnya buah dan sayur-sayuran. Serat dapat menstimulasi kelenjar ludah dan memberikan efek self-cleansing. Jadi kalau makan serat sisa-sisa makanannya bisa lebih cepat bersih," ujar drg Mirah.

Selain itu, pilih juga asupan yang kaya akan kalsium. Kalsium berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan kekuatan gigi dan tulang.

"Juga asupan kaya akan fluoride, jadi fluoride itu sebenarnya tidak cuma ada di pasta gigi lho. Dia ada juga di minuman, teh misalnya. Tapi buatnya tanpa tambahan gula ya, ini bagus sekali. Ada juga di ikan yang tidak bertulang, misalnya seperti ikan teri," imbuhnya.

Tekstur makanan juga memengaruhi proses pengunyahan, sehingga turut harus dipilih yang tepat untuk membantu berkembangnya rahang. Pilihlah makanan yang bertekstur agak kasar. Buah dan sayuran seperti apel, wortel, kembang kol, dan seledri bisa menjadi pilihan karena teksturnya yang agak kasar dan bertindak seperti sikat gigi saat dikunyah. 

Sementara untuk mendapatkan gigi yang putih, asupan yang bisa Anda pilih di antaranya seperti keju dan sayuran. Buah-buahan seperti jeruk, jeruk bali, jeruk nipis, dan lemon juga membantu 'membilas' gigi Anda secara alami. Stroberi juga bisa menjadi pilihan karena mengandung asam malat, enzim yang mendorong produksi air liur.(ajg/vit)

Selasa, 13 September 2016

Hormon Endorfin: Penghilang Stres dan Pereda Rasa Sakit Alami


Ketika sedih atau stres, sebagian orang akan memilih untuk menyendiri atau melakukan hal negatif guna melampiaskan apa yang dirasakannya. Padahal, di dalam tubuh kita sudah terdapat hormon endorfin yang bisa memberikan energi positif. Hanya saja, kemunculannya memang perlu dipicu.

Endorfin adalah hormon diproduksi oleh kelenjar pituari dan sistem saraf pusat manusia. Hormon endorfin adalah pembunuh rasa sakit alami yang dihasilkan oleh otak, hormon ini juga dapat menimbulkan rasa senang atau euforia. Meningkatnya jumlah hormon endorfin akan mengurangi efek buruk dari stres dan rasa sakit, melepaskan hormon seksual, menambah nafsu makan, dan meningkatkan respons kekebalan tubuh.

Pacu Hormon Endorfin dengan Cara Ini
Anda tertarik untuk memicu hormon endorfin, cobalah untuk berolahraga. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga merupakan cara yang efektif untuk mengobati depresi atau stres. Baik depresi dengan tingkat ringan maupun depresi tingkat sedang. Tidak hanya itu, olahraga juga bisa membantu Anda dalam menangkal perasaan gelisah, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan kepercayaan diri.

Saat Anda melakukan olahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon endorfin untuk mengurangi rasa sakit dan memberikan energi positif. Anda dapat melakukan olahraga seperti berenang, bersepeda, lari pagi, atau yoga. Untuk mendapatkan ketenangan emosional dan dukungan sosial, cobalah untuk bergabung dengan kelas olahraga di pusat kebugaran. Misalnya saja, mengikuti kelas yoga atau mengajak kerabat Anda untuk melakukan olahraga bersama.

Secara umum, dianjurkan untuk berolahraga selama tiga atau empat kali dalam seminggu. Lakukan setidaknya 30 menit di setiap kali latihan. Pastikan untuk tidak memaksakan tubuh untuk berolahraga selama 30 menit penuh jika Anda belum terbiasa. Sebagai permulaan, Anda bisa memulai olahraga selama 15-20 menit, lalu secara bertahap Anda bisa meningkatkan durasi waktunya.

Selain olahraga, Anda juga bisa melakukan aktivitas fisik untuk memicu hormon endorfin. Aktivitas fisik berbeda dengan olahraga. Olahraga merupakan kegiatan yang terstruktur, terencana, dan memiliki pergerakan tubuh yang berulang dengan tujuan meningkatkan kebugaran tubuh. Sedangkan aktivitas fisik merupakan aktivitas yang biasanya suatu hobi, rutinitas atau merupakan kegiatan yang menyenangkan. Misalnya dengan berkebun, membersihkan rumah, bekerja, belanja, dansa, bersepeda serta kegiatan lain yang menggerakkan fisik.

Tidak hanya berolahraga, hormon endorfin juga bisa dipicu dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan. Misalnya, dengan mengonsumsi cabai atau cokelat. Makanan pedas atau cabai dapat meningkatkan pengeluaran hormon endorfin. Semakin pedas cabai tersebut, semakin banyak hormon endorfin yang disekresi. Banyak orang merasa tenang saat mengonsumsi cokelat di kala stres. Ini berarti otak memproduksi hormon endorfin saat kita mengonsumsi cokelat.

Di saat stres atau sedang sedih, jangan biarkan diri Anda larut terlalu lama. Lakukanlah sesuatu yang bisa membuat Anda merasa lebih baik. Salah satunya dengan melakukan olahraga atau melakukan aktivitas fisik guna memicu produksi hormon endorfin. (sumber: http://www.alodokter.com/hormon-endorfin-penghilang-stres-dan-pereda-rasa-sakit-alami)

Selasa, 14 Juni 2016

WHO Perkirakan 3,7 Miliar Manusia di Dunia Terinfeksi Herpes


Jakarta, Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 3,7 miliar manusia terinfeksi Herpes Simplex Virus-1 (HSV-1). Dengan populasi dunia yang hanya 7,3 miliar, berarti tiap 2 di antara 3 manusia punya herpes di tubuhnya.

Penelitian terabaru yang dirilis WHO menyebut lebih dari 3,7 miliar manusia di bawah usia 50 tahun terinfeksi HSV-1. Selain itu, 417 juta manusia di usia 15-49 tahun terinfeksi varian lain dari virus ini, yakni HSV-2.

HSV-1 normalnya menyebabkan luka di mulut, dan jarang menyebabkan infeksi genital. Namun tidak tertutup kemungkinan, infeksi virus ini juga berkembang menjadi infeksi genital.

Sementara itu, infeksi HSV-2 dapat meningkatkan risiko tertular dan menularkan HIV (Human Imunodeficiency Virus) penyebab AIDS. Tidak banyak bukti yang mengaitkan HSV-1 dengan infeksi HIV.

"Kita benar-benar butuh mempercepat pengembangan vaksin penangkal HSV, dan jika vaksin yang didesain untuk mencegah HSV-2 juga bisa bisa mencegah HSV-1, maka akan semakin bermanfaat," lata Sami Goettlieb dari WHO, dikutip dari Reuters, Jumat (30/10/2015).

WHO menyebut National Institutes of Health dan sejumlah perusahaan termasuk GlaxoSmithKline (GSK) tengah menjalankan uji coba untuk menentukan untuk memilih vaksin yang mencegah atau menyembuhkan. Sebelumnya GSK menghentikan uji coba vaksin karena tidak efektif pada HSV-2, meski menunjukkan manjur pada HSV-1.

Sembelit Tapi Tak Jelas Penyebabnya? Bisa Jadi karena Herpes Kelamin



Jakarta, Connecticut - Selain menyakitkan, sembelit juga merupakan kondisi yang merepotkan sekaligus memalukan. Namun penelitian terbaru mengatakan sembelit bisa jadi pertanda kondisi lain yang tak bisa diremehkan.

Hal ini diungkap tim peneliti asal Yale University yang dipimpin ahli imunobiologi Profesor Akiko Iwasaki. Bermula dari laporan pasien yang didiagnosis herpes. Beberapa dari mereka mengeluhkan gejala yang tidak ada hubungannya dengan herpes, seperti sembelit dan susah buang air kecil.

Untuk mengetahui keterkaitan di antara keduanya, peneliti menggunakan tikus sebagai hewan percobaan untuk kemudian disuntik dengan herpes simplex virus-1, penyebab utama herpes genital di Amerika.

Begitu diamati, ternyata virus herpes tersebut menyebar dari kemaluan tikus menuju saraf tulang belakangnya. Dari sana, virus itu menyebar lagi ke sel saraf yang ada di usus besar lalu mengakibatkan pembengkakan.

Tak hanya itu, mikroba tersebut juga mematikan sejumlah sel saraf di dalam usus besar sehingga menghambat atau mengganggu pergerakan makanan dalam sistem pencernaan lantas memicu sembelit.

Meski begitu, peneliti mengakui jika efek virus herpes terhadap tikus tidak dapat disamakan dengan yang terjadi pada manusia. Namun rupanya beberapa gejala seperti susah buang air kecil dan sembelit sama-sama ditemukan pada tikus maupun manusia.

Peneliti berkesimpulan, setidaknya temuan ini mengungkap proses terjadinya sembelit pada pasien herpes, sebab sebelumnya belum pernah ada peneliti yang memahami bagaimana ini bisa terjadi.

"Kuncinya ada pada infeksi tak terduga yang dialami sel saraf di dinding usus besar setelah virus herpes menyerang," ungkap Akiko seperti dilaporkan Huffington Post.

Peneliti juga percaya temuan ini bisa menjelaskan mengapa sebagian orang mengalami sembelit tanpa alasan yang jelas. Apalagi Akiko dan timnya juga menemukan anggota keluarga virus herpes lainnya, seperti virus Epstein-Barr, virus cacar air dan cytomegalovirus di dalam sel-sel saraf pada usus orang-orang yang mengalami sembelit kronis tapi tanpa alasan yang jelas.

"Jadi kalau memang dokter tidak menemukan penyebab mengapa seorang pasien bisa mengalami gangguan pencernaan tiba-tiba dan kronis, bisa jadi pasien terserang infeksi virus tersebut," simpulnya. 

Kamis, 19 Mei 2016

Musim Panas Ini Dikhawatirkan Virus Zika akan Masuk ke Eropa




Jakarta, Dalam beberapa minggu ke depan beberapa wilayah di dunia akan mulai memasuki musim panas. Terkait hal ini World Health Organization (WHO) memperingatkan khusus untuk Eropa agar berhati-hati karena diperkirakan saat itu virus Zika akan masuk dan menyebar.

Beberapa daerah seperti pesisir Laut Hitam di Rusia, Georgia, dan Madeira diklasifikasikan berisiko tinggi untuk peningkatan populasi nyamuk penyebar Zika yaitu Aedes aegypti. Sementara negara seperti Perancis, Spanyol, Italia, dan Yunani masuk ke daerah dengan risiko sedang.

Total ada 18 negara yang masuk ke dalam risiko sedang dan 36 negara risiko rendah oleh WHO. Penilaian risiko dilihat dari ditemukannya bibit-bibit nyamuk di tempat potensial untuk berkembang.

Belum ada peringatan bepergian baru yang dikeluarkan oleh WHO. Hanya saja ahli memperingatkan agar pemerintah setempat segera mengambil tindakan preventif dan juga agar para wisatawan ekstra waspada.

"Kami memanggil terutama negara dengan risiko tinggi untuk memperkuat kapasitas nasional mereka dan memprioritaskan aktivitas yang bisa mencegah wabah luas Zika," ujar dr Zsuzsanna Jakab dari WHO seperti dikutip dari BBC, Kamis (19/5/2016).

Musim panas jadi kekhawatiran karena saat itu nyamuk akan menjadi lebih aktif berkembang biak dan mencari makan. Ini artinya kemungkinan untuk terjadinya transmisi penyakit juga akan meningkat dan virus Zika menjadi salah satu ancamannya.

Seperti yang telah diketahui saat ini Zika tengah mewabah di Amerika berawal dari Brazil pada tahun 2015 lalu. Kasus kenaikkan Zika menjadi momok karena berhubungan kuat dengan kenaikkan kasus kecacatan mikrosefali di mana bayi lahir dengan otak yang tak berkembang sempurna.

Sering Mengonsumsi Makanan Kaleng Saat Hamil, Bayi Rentan Mengidap Asma



Jakarta, Makanan kaleng sering dikonsumsi karena dianggap praktis, cepat dan mudah dimasak. Tetapi, mengonsumsi makanan kaleng terlalu sering akan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama bagi ibu hamil dan calon bayinya.

Studi terbaru menunjukkan saat ini faktor penyebab asma tidak hanya asap rokok dan polusi udara, tetapi juga kandungan kimia jenis Bhispenol A (BPA) yang terdapat di dalam makanan dan minuman kaleng. Dalam kurun waktu 30 tahun belakangan, anak-anak yang mengidap asma semakin bertambah jumlahnya. Centers for Disease Control and Prevention mengungkapkan jumlah itu juga diperkirakan masih akan terus bertambah.

Untuk menguji hal tersebut, Dr Adam J. Spainer beserta tim melakukan penelitian dengan meminta bantuan dari 398 pasangan ibu dan bayi. Kemudian para ibu dan bayi ini diambil sampel urinenya untuk menemukan bukti adanya kandungan BPA sekaligus mengukur apakah kandungan ini berpengaruh pada kesehatan saluran pernapasan bayi.

Hasilnya, penelitian menunjukkan kandungan BPA menyebabkan penurunan fungsi paru-paru (FEV1) dan menimbulkan bunyi 'ngik-ngik' secara terus-menerus pada calon bayi saat di dalam kandungan.

"Kami melihat dari dua sisi yaitu fungsi paru-paru dan pola bunyi 'ngik-ngik'. Kandungan BPA cukup berpengaruh dalam meningkatnya bunyi 'ngik-ngik' pada calon bayi. Sedangkan, menurunnya fungsi paru-paru terjadi pada anak berusia 4 tahun, tetapi tidak demikian pada anak 5 tahun. Sebab itu, menurut kami kandungan ini sifatnya tidak konsisten atau tidak sama pada seluruh umur," jelas Dr Spainer seperti dikutipdetikHealth dari Medical Daily dan ditulis pada Kamis (9/10/2014).

Kandungan BPA tidak hanya menimbulkan penyakit asma, tetapi juga beberapa gangguan kesehatan lainnya seperti migrain, gangguan perkembangan otak calon bayi, kanker prostat, kanker payudara, hingga menyebabkan keguguran.

Meskipun demikian, Food and Drug Administration (FDA) masih sulit untuk melarang sepenuhnya penggunaan bahan kimia pada makanan dan minuman, karena itu sudah menjadi bagian yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Time melaporkan bahwa bahan kimia sendiri sebenarnya sudah digunakan untuk campuran segala sesuatu yang berbahan plastik sejak tahun 1940 dan belum ada penggantinya hingga saat ini.

Dr Spainer dan tim berencana akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan BPA dan kesehatan sistem pernapasan. Untuk sementara ini, ia menyarankan agar semua wanita hamil maupun yang berencana akan hamil sebaiknya menghindari BPA dengan cara mengurangi konsumsi makanan dan minuman kaleng.

"Minimalkan konsumsi makanan dan minuman kaleng serta penggunaan produk plastik untuk menyimpan makanan. Ganti dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang segar. Selain itu, gunakan wadah yang berbahan kaca untuk menyimpan makanan agar lebih aman," terang Dr Spainer.

Paparan Bahan Plastik BPA Saat Hamil Bisa Picu Obesitas Anak yang Dilahirkan




New York, Bahan kimia yang disebut biosphenol atau BPA sering digunakan untuk membuat plastik di botol air dan lapisan dalam kaleng. Nah, jika ibu hamil terpapar bahan ini, ditengarai kelak anaknya bakal lebih berisiko obesitas.

Peneliti Columbia Center for Children's Environmental Health (CCCEH) dari Mailman School of Public Health menyebut risiko obesitas pada anak meningkat di usia 7 tahun, jika ibunya terpapar BPA saat hamil.

Dalam penelitiannya, peneliti mengamati 394 pasangan ibu dan anak di New York. Pada ibu, peneliti mengumpulkan sampel urine selama trimester ketiga kehamilan. Dari urine ibu, diketahui paparan BPA-nya.

Sementara pada anak, mulai usia 3 hingga 5 tahun juga diukur konsentrasi total BPA dan metabolitnya. Kemudian di usia 5 hingga 7 tahun, anak-anak tersebut diukur tinggi badan, berat badan, lingkar pinggang dan massa lemak.



Peneliti juga menyesuaikan data yang didapat dengan faktor sosial ekonomi di lingkungannya. Setelah itu mereka mengambil kesimpulan bahwa paparan BPA saat kehamilan positif berhubungan dengan massa lemak tubuh dan juga lingkar pinggang anak usia 7 tahun. Makin tinggi paparan konsentrasi BPA-nya saat si ibu hamil, makin tinggi juga kadar adipositas atau timbunan lemak tubuh.

Ketika data dianalisis lebih lanjut berdasarkan jenis kelamin, diketahui ada hubungan yang signifikan antara BPA dengan indeks massa lemak dan lingkar pinggang anak perempuan. Sementara pada anak laki-laki tidak ditemukan kaitannya.

Peneliti juga tidak menemukan keterkaitan paparan BPA di masa kanak-kanak dengan risiko obesitas di kemudian hari. Demikian dikutip dari situs Mailman School of Public Health, Columbia University.


Untuk mengurangi paparan BPA, National Institute of Environmental Health Sciences menganjurkan ibu hamil untuk menghindari wadah plastik dengan nomor 3 dan 7. Ibu hamil juga disarankan untuk membatasi konsumsi makanan kaleng. Penting juga untuk memilih wadah kaca, porselen atau yang terbuat dari stainless steel, untuk menempatkan makanan dan minuman panas.

Jumat, 06 Mei 2016

Begini Aturan Pola Makan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes


Untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil, pengaturan pola diet atau pola makan memegang peranan penting. Lantas, pola makan seperti apa yang dianjurkan bagi pasien diabetes?

"Diet diabetes dapat dianjurkan, dengan prinsip pengaturan 3J yaitu Jadwal, Jumlah, Jenis makanan. Biasanya 3 kali makan besar dan 2 sampai 3 kali makan selingan (small frequent). Sedikit-sedikit tapi sering ya," tutur dr Mangatas Manalu SpPD dari RS Mayapada Lebak Bulus Jakarta Selatan.

Di sela-sela Live Chat 'Bongkar Mitos Diabetes' yang digelar di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya 75, Jakarta Selatan baru-baru ini, dr Mangatas menuturkan komposisi makanan yang dianjurkan terdiri dari karbohidrat sebesar 45 sampai 65 persen total asupan energi. 

Makanan pun harus mengandung karbohidrat terutama yang berserat tinggi.  untuk gula dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang diabetes dapat makan sama dengan makanan keluarga yang lain. Tapi, patut diingat sukrosa (gula dapur) tidak boleh lebih dari 5 persen total asupan energi. Sedangkan pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula, asal tidak melebihi batas aman konsumsi harian.


"Untuk asupan lemak dianjurkan sekitar 20 sampai 25 persen kebutuhan kalori. Tidak diperkenankan melebihi 30 persen total asupan energi. Lemak jenuh kurang dari 7 persen kebutuhan kalori. Lemak tidak jenuh ganda kurang dari 10 persen, selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal. Anjuran konsumsi kolesterol kurang dari 200 mg/hari," papar dr Mangatas.

Untuk bahan makanan yang perlu dibatasi adalah bahan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh dan lemak trans misalnya saja daging berlemak dan susu penuh (whole milk). Untuk asupan protein, dibutuhkan sebesar 10 – 20 persen total asupan energi. Menurut dr Mangatas, sumber protein yang baik antara lain daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. 

Khusus pasien dengan gangguan fungsi ginjal karena diabetes, perlu penurunan asupan protein menjadi 0,8 g/kg berat badan per hari atau 10 persen dari kebutuhan energi dan 65 persen hendaknya bernilai biologik tinggi. Sementara, anjuran asupan natrium untuk penyandang diabetes sama dengan  masyarakat umum yaitu tidak lebih dari 3.000 mg atau 6-7 gram (1 sendok teh) garam dapur dalam sehari.

"Untuk pasien yang mengalami hipertensi, pembatasan natrium sampai 2.400 mg sehari.  Untuk konsumsi serat, seperti halnya masyarakat umum penyandang diabetes dianjurkan mengonsumsi cukup serat dari kacang-kacangan, sereal, buah, dan sayuran serta sumber karbohidrat yang tinggi serat, karena mengandung vitamin, mineral, serat, dan bahan lain yang baik untuk kesehatan. Anjuran konsumsi serat lebih dari 25 gram per hari," pungkas dr Mangatas.

Sabtu, 23 April 2016

SELAMAT BEKERJA PENGURUS YAKES TELKOM MEDAN YANG BARU TERPILIH

Meningkatkan kerja sama untuk kemajuan KJS YAKES Telkom Medan

Pada hari Selasa, 23 Februari 2016, bertempat di Kantor Pusat Yakes Telkom jl. Cisanggarung No. 2 Bandung, telah dilaksanakan kegiatan Serah Terima Jabatan Sekertaris Pengawas Yakes Telkom, dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus Yakes Telkom dan Perwakilan Anggota Pengawas Yakes Telkom. Posisi Sekertaris Pengawas Yakes Telkom yang baru adalah Bapak Nurcholis Feri Ahmadi (AVP Accounting & Budget Policy) yang semula dijabat oleh Ibu Djusnimar Jultilisna yang telah memasuki masa pensiun.

Pada pukul 11.00 WIB, acara dimulai dengan Sambutan dari Ibu Djusnimar Jultilisna selaku Sekertaris Pengawas Yakes Telkom yang lama, beliau menyampaikan rasa Terima Kasih atas kerjasama yang baik selama ini bersama Pengurus Yakes Telkom, dan semoga Yakes Telkom dapat mempertahankan kredibilitasnya dan dapat berkiprah dalam era digital selanjutnya. Sambutan berikutnya oleh Bapak Nurcholis Feri Ahmadi selaku Sekertaris Pengawas Yakes Telkom yang baru mengatakan bahwa dalam menjalankan tugas selanjutnya, diharapkan mendapat dukungan dari seluruh Pengurus Yakes Telkom, dan membangun kerjasama yang lebih baik lagi kedepannya.

Diryakes pada kesempatannya menyampaikan bahwa Yakes Telkom akan siap dalam menyambut era digital dengan menyiapkan inovasi-inovasi terbaik, dan dapat dengan bangga telah mempersiapkan TelkoMedika agar dapat berkiprah dalam persaingan digital. Beliau juga mengucapkan selamat bekerja diposisi yang baru kepada Sekertaris Pengawas Yakes Telkom yang baru, dan diharapkan dapat mendukung Yakes Telkom dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kepada Ibu Djusnimar Jultilisna kami ucapkan Terima Kasih yang sebesar-besarnya atas dedikasi yang luar biasa, dan semoga silahturahim antara kita tidak terhenti dan dapat menjadi semakin erat lagi, ujarnya.

Acara selama kurang lebih 1 jam ini ditutup dengan silahturahmi bersama. Semoga langkah menuju tujuan kita yang besar, mendapatkan petunjuk dan ridho dari Allah SWT, Amin. (RED00)

Selasa, 19 April 2016

Bahaya Demam Dengue (DD) & Demam Berdarah Dengue (DBD)


Memasuki musim hujan, maka banyak penyakit yang mulai menyebar di masyarakat seperti demam berdarah, chikungunya, diare, filariasis dll. Demam berdarah dan chikungunya merupakan penyakit yang disebarkan oleh nyamuk, dimana untuk demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang banyak menelan korban di Indonesia.
Â
DKI Jakarta sendiri pernah mengalami kejadian luar biasa demam berdarah pada tahun 2007 lalu, dimana sejak bulan Januari - 8 April 2007 tercatat 10.942 kasus demam berdarah dengan jumlah kematian mencapai 41 pasien. Kematian pasien sendiri biasanya terjadi karena keterlambatan penanganannya akibat pasien datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang kritis dan membahayakan.

Perbedaan Gejala DD & DBD
Demam dengue merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue & disebarkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi dengan virus dengue tersebut. Demam dengue sendiri terbagi menjadi 2 yaitu demam dengue (DD) & demam berdarah dengue (DBD). Demam berdarah dengue merupakan bentuk yang lebih parah dari demam dengue, dimana pendarahan & syok terkadang dapat terjadi yang berakibat pada kematian.

Penyakit ini ditandai dengan timbulnya demam yang tinggi mendadak, sakit perut, muntah, dan sakit kepala, dimana untuk demam berdarah dengue biasanya disertai dengan gejala lain yaitu terjadinya pendarahan yang biasanya akan muncul pada hari ke 3-5 paska demam & syok akibat pendarahan.

Berikut adalah gejala lengkap demam dengue & demam berdarah dengue:
Demam dengue:
- Demam tinggi mendadak secara terus menerus.
- Sakit kepala terutama dibagian dahi.
- Sakit di bagian belakang bola mata.
- Sakit pada bagian tubuh atau sendi.
- Mual / muntah.
- Muka kemerahan.

Untuk demam berdarah dengue & syok gejalanya serupa dengan gejala demam dengue, namun disertai dengan tambahan kondisi sebagai berikut :
- Sakit / nyeri pada ulu hati yang terus menerus.
- Pendarahan pada hidung, mulut, gusi atau memar pada kulit.
- Muntah yang terus menerus, kadang disertai dengan darah.
- Kotoran feses yang berwarna kehitaman, akibat terjadinya pendarahan di organ dalam.
- Rasa haus yang berlebihan.
- Kulit yang pucat & dingin.
- Penurunan kesadaran & mengantuk.

Penanganan DD & DBD
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik yang dapat mengatasi demam berdarah dengue. Meskipun demikian pengobatan secara dini akan dapat meredakan gejala yang timbul & dapat mencegah terjadinya komplikasi serta kematian. Untuk mengobati demam, sakit kepala & nyeri sendi, paracetamol merupakan obat yang di rekomendasikan oleh WHO, kemudian tranfusi darah & trombosit dapat dilakukan apabila terjadi pendarahan masif. Jika satu atau lebih gejala demam dengue atau demam berdarah dengue timbul, maka disarankan untuk segera membawa pasien ke rumah sakit, terlebih lagi setelah hari pertama & kedua paska demam yang biasanya merupakan fase kritis dari penyakit ini. Untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat demam maka sebaiknya berikan cairan terus menerus pada pasien, baik berupa air putih, oralit, jus buah dll.

Selain itu yang penting adalah untuk menjauhkan pasien dari nyamuk supaya tidak menyebarkan penyakit tersebut kepada orang lain.

Tindakan Pencegahan yang Dapat di Lakukan
Saat ini, metode utama yang digunakan untuk mengontrol dan mencegah terjadinya demam berdarah dengue adalah dengan melakukan pemberantasan terhadap nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebar virus dengue.

Nyamuk Aedes aegypti ini dapat berada di dalam rumah ataupun luar rumah. Di dalam rumah biasanya nyamuk tersebut suka bersembunyi di tempat yang gelap seperti di lemari, gantungan baju, di bawah tempat tidur dll. Sedangkan apabila di luar rumah nyamuk Aedes aegypti tersebut menyukai tempat yang teduh & lembab. Nyamuk betinanya biasanya akan menaruh telur-telurnya pada wadah air di sekitar rumah, sekolah, perkantoran dll, dimana telur tersebut dapat menetas dalam waktu 10 hari.

Oleh sebab itu gerakan 3 M (menguras bak air, menutup tempat-tempat yang berisi air & mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi genangan air) sangat penting untuk dilakukan, bukan hanya oleh pemerintah saja melainkan oleh semua anggota masyarakat supaya nyamuk Aedes aegypti tersebut dapat dibatasi keberadaannya.


Jangan Lagi Mengabaikan Bahaya Mie Instan


Mengonsumsi mie instan tentu bukan hal asing lagi bagi sebagian besar masyarakat. Berkat rasanya yang enak, mudah disajikan, dan harga yang terjangkau, makanan cepat saji ini menjadi menu favorit.
Mie instan biasa dijual dalam bentuk kering yang dilengkapi dengan bumbu berbentuk bubuk dan minyak dalam kemasan terpisah. Cara memasak mie instan adalah merebusnya dengan air mendidih atau ada sebagian yang cukup dengan direndam air panas.  Namun, tahukah Anda bahwa terdapat bahaya mie instan di balik kenikmatannya?

Bukan Sumber Nutrisi yang Baik
Proses pembuatan mie instan dimulai dengan mencampur bahan-bahan garam, pati, dan bumbu-bumbu lain dengan tepung. Adonan tersebut kemudian diaduk, lalu dimasukkan ke cetakan. Setelah menjadi bentuk yang diinginkan, mie dikukus dan dikeringkan dengan proses menggoreng atau pengeringan dengan udara panas.

Mie instan kerap disebut sebagai makanan tidak sehat lantaran kandungan karbohidrat dan lemak yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral. Selain itu, mie instan yang disajikan dengan kaldu instan biasanya memiliki kandungan garam atau sodium yang tinggi. Satu kemasan mie instan bisa mengandung sekitar 2.700 mg sodium, padahal asupan sodium yang disarankan per hari hanya sekitar 1.500 mg.

Penggunaan MSG (monosodium glutamate) yang berfungsi meningkatkan rasa mie instan menjadi lebih asin, manis, atau asam juga memiliki risiko kesehatan. MSG dapat memicu reaksi alergi dengan gejala rasa sakit pada dada, berkeringat, jantung berdebar, dan sakit kepala. Kandungan sodium yang tinggi dan MSG dari mie instan disarankan untuk dihindari oleh penderita hipertensi, pengguna obat diuretik, dan pengguna beberapa jenis obat anti-depressan serta penderita gagal jantung kongestif. Mie instan diduga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit seperti diabetes, stroke dan penyakit jantung. Hal lain yang perlu diperhatikan ketika membahas bahaya mie instan adalah kemasannya. Ada mie instan yang dikemas dengan bahan yang menggunakan styrofoam yang mengandung bahan kimia bisphenol A (BPA). BPA dapat mengganggu cara hormon bekerja, terutama estrogen.

Meminimalisasi Efek Mie Instan
Jika mempertimbangkan kandungan nutrisi mie instan yang tidak seimbang ditambah dengan bahan-bahan pelengkap yang berisiko bagi kesehatan, sebaiknya Anda membatasi konsumsi mie instan. Sebagai upaya menyeimbangkan gizi pada sajian mie instan, Anda dapat menambahkan beberapa bahan tambahan, seperti telur, ayam, jamur, wortel, kacang-kacangan, kubis, dan bahan-bahan alami lainnya. Jika mungkin, jangan gunakan seluruh bumbu. Batasi setengah takaran saja karena bumbu mie instan mengandung MSG dan banyak garam.

Jika Anda mengonsumsi mie instan secara teratur, pertimbangkan untuk segera menguranginya. Perbanyak konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi seimbang, dilengkapi dengan pola hidup sehat seperti tidak merokok dan olahraga secara teratur. Juga ingat untuk membaca label kemasan produk makanan atau minuman untuk mengetahui nilai nutrisi sebelum Anda mengonsumsinya. Sumber: http://www.alodokter.com/jangan-lagi-mengabaikan-bahaya-mie-instan

Fakta dan Mitos Vaksinasi


Imunisasi dan vaksinasi mengandung maksud yang sama yaitu memberikan kekebalan tubuh dalam bentuk vaksin kedalam tubuh. Kenapa setiap orang terutama anak-anak perlu diimunisasi? Tubuh memerlukan sistem kekebalan terhadap suatu penyakit, terutama yang bisa berakibat fatal. Imunisasi anak adalah langkah pencegahan agar anak kita dapat tumbuh bebas penyakit menjadi anak yang sehat dan aktif. Di Indonesia, ada dua tipe rekomendasiimunisasi. Pertama, skema imunisasi dari Departemen Kesehatan RI, yakni Program Pengembangan Imunisasi (PPI) atau disebut imunisasi wajib, yang terdiri dari vaksin BCG, polio tetes, DPT, hepatitis B dan campak. Imunisasi wajib ini disubsidi oleh pemerintah Indonesia.

Kedua, dalam perkembangannya, vaksin yang diproduksi untuk penyakit yang baru atau hanya terdapat di daerah-daerah tertentu seperti HiB, MMR (Measles, Mumps, Rubella), tifus, Hep A, PCV, HPV (Human Papillomavirus), dan lain-lain. Vaksin tersebut belum masuk dalam daftar imunisasi PPI dan tidak disubsidi pemerintah tetapi sangat dianjurkan. Kita sering dibingungkan dengan banyak 'kata orang' berkenaan Imunisasi.

Berikut adalah Mitos dan Fakta berkenaan imunisasi:
1. Vaksin ada efek samping jangka panjang dan bisa berakibat fatal adalah MITOS. Faktanya, vaksin sangat aman. Kebanyakan reaksi vaksin biasanya ringan dan sementara, seperti lengan sakit atau demam ringan. Manfaat vaksinasi sangat lebih besar dari risiko penyakit dan kematian akan terjadi tanpa vaksin.
2. Lebih baik kebal penyakit secara alami melalui penyakit, dari disuntik adalah MITOS. Faktanya, vaksin yang disuntik menghasilkan respon imun yang sama dengan yang dihasilkan oleh infeksi alami, tetapi vaksinasi tidak menyebabkan penyakit dan komplikasi. Kekebalan melalui infeksi alami mungkin mengakibatkan gejala dan komplikasi penyakit seperti cacat mental, cacat lahir, kanker hati dan/atau kematian.
3. Vaksin mengandung merkuri berbahaya adalah MITOS. Faktanya thiomersal yang merupakan senyawa mengandung merkuri organik ditambahkan sebagai bahan pengawet pada vaksin dalam botol multidosis. Jumlahnya sangat kecil dan tidak menimbulkan risiko kesehatan.
4. Vaksin menyebabkan gejala autisme adalah MITOS. Faktanya pada tahun 1998, ada studi tentang hubungan antara imunisasi MMR dan autisme tetapi kemudiannya jurnal ditarik karena menimbulkan kebingungan masyarakat. Kesimpulan jurnal tersebut adalah tidak ada bukti hubungan antara vaksin MMR dan autisme atau gangguan autis.
5. Tidak perlu vaksinasi lagi jika kejadian penyakit di Indonesia sudah berkurang adalah MITOS. Faktanya, vaksinasi tetap diperlukan walaupun jumlah kasus telah berkurang. Pada tahun 1974, Jepang sukses mengatasi penyakit pertusis dengan vaksinasi hingga tersebar kabar bahwa vaksinasi tidak dibutuhkan lagi. Di tahun 1976, hanya 10% anak yang lahir divaksinasi dan pada tahun 1979, 3 tahun berikutnya, terjadi epidemik pertusis yang menginfeksi 13,000 anak dan mengakibatkan 41 kasus kematian.

Bahaya Pemanis Buatan Tak Kalah dengan Formalin


Belakangan ini sering kita mendengar masyarakat yang ingin menjalani pola hidup sehat, disarankan mengurangi konsumsi "Gula". Bahkan untuk menghindari konsumsi gula lebih disarankan menggunakan pemanis buatan. Lebih diyakinkan dengan sangat gencarnya produsen mengiklankan "pemanis buatan" tersebut, juga dinyatakan bahwa produk tersebut bisa dipakai untuk mencegah penyakit diabetes, karena produk mereka terbuat dari bahan alami yang rendah gula.

Sedikit sharing dari ruang praktek saya sebagai Ahli Gizi, kebanyakan pasien terutama pasien diabetes banyak yang menggunakan

1. Sakarin
Merupakan garam natrium dari asam sakarin. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 200-700 kali dari gula. Dalam perdagangan dikenal dengan nama Gucide, Glucid.

2. Aspartame
Adalah nama pemanis buatan yang sangat dikenal dikalangan orang-orang yang sering menggunakan pemanis yang rendah kalori. Selain pada pemanis tersebut, aspartame juga sering ditemukan di minuman-minuman ringan, permen karet bebas gula, dan ada pula yang terdapat pada multivitamin.
Aspartame sering digunakan karena tingkat kemanisannya yang tinggi, tetapi rendah kalori dan aman untuk orang-orang penderita diabetes. Tapi seperti zat-zat kimia lainnya, aspartame tetap memiliki efek sampingnya.
Aspartame mempunyai banyak efek samping yang dapat menimbulkan reaksi yang serius, bahkan dapat menyebabkan kematian. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh aspartame, seperti: gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, masalah jantung, mual-mual, kebal, pegal-pegal, bertambahnya berat badan, bintik-bintik pada kulit, kelelelahan, insomnia, sulit bernapas, bicara tidak jelas, rasa nyeri ketika menelan makanan, diare, sulit tidur, dan gangguan indera perasa. Selain itu, aspartame juga dapat menyebabkan masalah psikologis seperti depresi, gelisah, perubahan tingkah laku, phobia, dan berkurangnya daya ingat.

Penyakit kronis yang dapat disebabkan oleh penggunaan aspartame yang berlebihan antara lain: tumor pada otak, multiple sklerosis, epilepsi, sindrom kelelahan kronis, parkinson, lupus, alzheimer, cacat mental, limfoma, kelainan pada kelahiran anak, dan bahkan diabetes, yang merupakan penyakit yang ingin dihindari oleh orang-orang yang banyak mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung aspartame. Coba Anda membeli produk makanan ringan terkenal atau membeli minuman yang manis rasanya di supermarket, terus perhatikan labelnya, akan tercantum nama aspartame disana. Selain itu, para profesional kesehatan juga menganjurkan aspartame sebagai gula yang aman bagi penderita diabetes (misal: Tropicana Slim). Namun, tahukah Anda bahwa aspartame ternyata efektif digunakan sebagai racun semut.
Pernah terjadi, seseorang memiliki masalah hama semut di kamar mandinya. Sadar akan pengaruh aspartame sebagai bahan kimia yang beracun, suatu hari dia menaburkan aspartame di tiap pojok kamar mandinya. Ternyata usahanya berhasil. Dia tidak melihat semut-semut ada di kamar mandinya lagi. Aspartame juga efektif untuk mengenyahkan masalah semut merah (biasanya tidak mempan dengan berbagai racun). Tidaklah heran jika aspartame bekerja bak racun serangga, karena asam asparctic yang terkandung dalam produk beracun telah terbukti bersifat exitotoxin yang menyebabkan sel-sel otak menjadi cepat mati, sama seperti yang terjadi dengan kasus semut-semut tadi.

Menurut para ahli mengenai penggunaan aspartame bagi manusia cukup mengerikan dan tak kalah dengan bahayanya formalin. karena produk ini merusak tubuh manusia secara pelan–pelan dan tak terasa. Hal ini pula mengapa para ahli menyarankan untuk menghindari pemakaian produk ini.

3. Siklamat
Adalah pemanis buatan yang masih populer di Indonesia. Pemanis buatan ini merupakan garam natrium dari asam siklamat. Siklamat menimbulkan rasa manis tanpa rasa (tidak ada after taste-nya). Sifat siklamat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai tingkat kemanisan 30 kali dari gula. Dalam perdagangan dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sucrosa. Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, diantaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak.

4. Sorbitol
Suatu poliol (alkohol gula), bahan pemanis yang ditemukan dalam berbagai produk makanan. Rumus kimiawi C6H14O6, struktur molekulnya mirip dengan glukosa, hanya gugus aldehide pada glukosa diganti menjadi gugus alkohol.
Kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan sukrosa (gula tebu) dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Rasanya lembut di mulut dengan rasa manis, sorbitol dapat mengakibatkan nyeri pada perut, dan diare. Sorbitol juga dapat memperburuk Sindrom usus.

5. Acesulfame K
Acesulfame kalium sering disingkat sebagai Acesulfame K atau Ace K dimana K menunjukkan kalium. Zat ini ditemukan pada tahun 1967 oleh kimiawan Karl Clauss dan disetujui untuk digunakan secara luas pada tahun 1988. Rasa manis acesulfame K sekitar 200 kali lebih kuat dari gula sukrosa alami.
Kegunaan dan manfaat dari acesulfame K.
1. Karena sifatnya yang sangat stabil, acesulfame K ideal digunakan pada produk makanan yang memerlukan proses yang melibatkan suhu tinggi (mis: dipanggang).
2. Acesulfame K merupakan pengganti gula bebas kalori karena tidak dimetabolisme dan diserap oleh tubuh.
3. Tidak seperti senyawa gula lainnya, acesulfame K tidak mengalami fermentasi karena tahan terhadap mikroba seperti bakteri dan jamur.
4. Acesulfame K cocok digunakan oleh penderita diabetes dan penyakit lain yang berhubungan dengan kadar gula tinggi. Acesulfame K juga tidak mempengaruhi kadar kolesterol, glukosa, atau trigliserida.
5. Acesulfame K memiliki rasa manis yang kuat, maka menambahkan sejumlah kecil zat ini sudah cukup untuk mendapatkan rasa manis yang diinginkan. Acesulfame K juga umum digunakan untuk menghilangkan rasa pahit yang biasanya terdapat pada beberapa pemanis lain.
6. Acesulfame K tidak menimbulkan bahaya kerusakan gigi karena tidak akan diuraikan oleh bakteri yang menyebabkan masalah gigi.

Efek Samping Acesulfame K
1. Senyawa ini tidak dimetabolisme oleh tubuh, namun sebagai akibatnya juga menghambat kemampuan tubuh untuk memetabolisme produk makanan lainnya.
2. Dalam produksi acesulfame K, metilen klorida –senyawa karsinogenik- turut digunakan. Kondisi ini dapat memperbesar resiko pengembangan sel kanker. Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa acesulfame K memicu kanker paru-paru dan payudara.
3. Orang yang menderita diabetes mungkin berpikir acesulfame K merupakan senyawa ideal sebagai pengganti gula. Namun, penggunaan berlebihan dapat merangsang pelepasan insulin dan mengakibatkan hipoglikemia.
4. Efek samping lain termasuk kebingungan mental, masalah hati dan ginjal, sakit kepala, depresi, mual, pusing, dan gangguan penglihatan.

Manfaat Puasa bagi Kesehatan


Selama berabad-abad, puasa merupakan salah satu ritual yang dijalani oleh sebagian masyarakat untuk memenuhi tuntutan agama atau tradisi. Bagi umat Islam, puasa merupakan sebuah ibadah yang wajib dijalani tiap hari selama bulan Ramadhan. Agar berpuasa dapat berjalan lancar, ada beberapa fakta kesehatan yang harus diperhatikan.

Jika tidak dilakukan dengan sehat, puasa dapat melemahkan tubuh dan membahayakan kesehatan. Sebaliknya, puasa yang sehat dapat bermanfaat secara psikis dan fisik. Apa saja manfaatnya? Ketika berpuasa, tubuh mengalami perubahan sesuai dengan lama berpuasa. Faktanya, tubuh memerlukan waktu delapan jam untuk menyerap nutrisi dari makanan terakhir. Artinya, tubuh mampu berpuasa jika diberi asupan terlebih dahulu. Maka dari itu, penting untuk makan sahur yang bergizi sebelum menjalani puasa dari terbit hingga tenggelamnya matahari. Pada kondisi normal, sumber energi utama dalam tubuh adalah gula yang disimpan di hati dan otot. Selama berpuasa, simpanan gula ini digunakan untuk menghasilkan energi yang diperlukan tubuh. Setelah gula terpakai, lemak menjadi sumber energi berikutnya dan ini dapat mengurangi berat badan.

Jika sumber-sumber energi tersebut masih belum cukup, tubuh akan membakar protein otot untuk menghasilkan energi. Fase terakhir merupakan fase kelaparan, dan ini sangat tidak sehat. Namun, ini hanya terjadi jika seseorang berpuasa selama berhari-hari tanpa berbuka. Oleh karena itu, selama berpuasa Ramadhan, penting untuk segera berbuka puasa dan mengonsumsi makanan sehat.

Manfaat Puasa
Secara psikis, puasa dapat menanggulangi stres dan depresi bagi sebagian orang karena mereka belajar untuk mengendalikan diri sendiri. Selain itu, setelah beberapa hari berpuasa, tubuh akan mengalami peningkatan endorfin dalam darah yang memberikan perasaan sehat secara mental. Ada beragam manfaat puasa lainnya untuk kesehatan fisik seperti berikut ini.
1. Membantu memperbaiki kondisi medis.
Berpuasa, diiringi dengan pola makan yang sehat sebelum dan sesudahnya, dapat membantu memperbaiki kondisi radang sendi, radang usus besar, dan penyakit kulit seperti eksim dan psoriasis.
2. Menyehatkan jantung.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa sebulan sekali memiliki risiko 58 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, dibandingkan mereka yang tidak menjalani puasa.
Selain itu, ada juga beberapa penelitian yang menyatakan bahwa berpuasa dapat mengurangi resistensi insulin yang memicu diabetes. Namun demikian, masih perlu dilakukan penelitian lebih menyeluruh. Ingatlah bahwa untuk menjaga kesehatan jantung, faktor-faktor lain, seperti pola makan dan olahraga teratur, memiliki peranan yang besar.
3. Mengurangi resiko kanker.
Selama berpuasa, laju pembelahan sel dalam tubuh akan berkurang seiring faktor pertumbuhan yang menurun akibat terbatasnya asupan. Penelitian yang dilakukan terhadap tikus membuktikan bahwa hal ini mampu mengurangi risiko kanker. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah kondisi tersebut berlaku pada manusia.
4. Menjaga berat badan.
Pembakaran lemak menjadi energi dapat membantu mengurangi berat badan dan tingkat kolesterol. Turunnya berat badan akan berdampak baik untuk mengendalikan diabetes dan tekanan darah. Di sisi lain, berat badan memang akan turun jika Anda seharian tidak makan dan tidak mendapat asupan kalori seperti biasanya, namun bisa naik kembali pada saat Anda tidak berpuasa. Hal ini karena ketika berpuasa, Anda kehilangan cairan, bukan berat badan substansial. Terlebih lagi ketika berbuka puasa, Anda justru melampiaskan nafsu makan. Oleh karena itu, penting untuk tetap mengendalikan makan pada saat Anda tidak berpuasa. Cobalah untuk mengonsumsi makanan yang mengandung cukup energi, seperti serat, protein, karbohidrat, dan lemak dalam jumlah yang seimbang. Pola makan yang sehat dan seimbang, serta asupan cairan yang cukup dapat membantu menjaga berat badan Anda.

Kondisi Yang Berisiko untuk Berpuasa.
Selain bermanfaat, puasa dapat menjadi berbahaya ketika Anda melakukannya tanpa makan sahur atau saat kondisi tubuh tidak sehat. Berikut beberapa kondisi yang berisiko untuk berpuasa.
1. Memiliki tekanan darah rendah atau hipotensi
2. Kurang darah atau anemia
3. Diabetes
4. Gangguan makan
5. Memiliki masalah ginjal atau hati
6. Mengalami gangguan fungsi sistem kekebalan tubuh
7. Sedang menjalani pengobatan, misalnya kemoterapi
8. Wanita hamil
9. Ibu menyusui
10. Pernah mengalami gangguan ritme jantung

Beras Organik Tidak Terbebas dari Arsenik


Makanan organik, termasuk beras organik, biasanya berharga lebih tinggidibandingkan makanan anorganik. Namun, sebagian orang tetap memilih makanan organik karena seringkali dianggap lebih bernutrisi dibandingkan makanan anorganik.
Salah satu bahan organik yang makin populer dicari adalah beras. Selain soal nutrisi, mereka berpendapat bahwa makanan organik lebih aman. Namun ternyata ditemukan bahwa beras organik juga banyak yang tidak bebas dari arsenik. Arsenik adalah suatu zat yang dapat menyebabkan mual, muntah, bahkan berkaitan dengan kanker dan penurunan fungsi otak pada anak. Sebelum membahas lebih jauh arsenik di dalam nasi organik, mari kita pelajari mengenai makanan organik.

Sebenarnya Apakah Makanan Organik Itu?
Makanan organik adalah makanan yang ditanam atau dibuat menggunakan metode yang alami. Pada tanaman organik, bahan kimia, pestisida, dan pupuk sintetik, tidak digunakan sama sekali atau sangat dibatasi. Proses pengolahannya juga tidak menggunakan tambahan bahan makanan sintetik dan tidak menggunakan bantuan radiasi.

Namun Tetap Mengandung Arsenik
Banyak orang memilih makanan organik,salah satunya penyebabnya karena dianggap lebih sedikit atau tidak mengandung zat arsenik dibandingkan makanan anorganik. Sebelum mencaritahu kebenarannya, Anda perlu tahu seputar zat arsenik.

Arsenik adalah unsur kimia alami yang berada di lingkungan yang dapat ditemukan di tanah, udara, dan air. Tumbuhan dapat mengandung arsenik oleh karena penyerapan dari tanah dan air. Ada dua jenis unsur arsenik, yaitu organik dan inorganik. Arsenik inorganik lebih berkaitan dengan gangguan kesehatan jangka panjang.

Sebagian arsenik berasal dari proses yang dilakukan oleh manusia, misalnya penggunaan pestisida dan fertilizer. Sebagian lainnya berasal dari alam, seperti dari batuan dan letusan gunung berapi. Zat ini berbahaya jika terserap tubuh, sebagaimana paparan zat arsenik berkaitan dengan risiko terserang kanker paru-paru, kanker kandung kemih, penyakit jantung, dan penyakit kulit. Selain mual dan muntah, sedikit paparan arsenik juga dapat menyebabkan detak jantung yang tidak beraturan, merusak darah, serta menurunkan jumlah sel darah merah dan putih. Sayangnya, saat ini beberapa bahan makanan telah terkontaminasi zat arsenik. Bahan-bahan makanan itu adalah buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Yang mengkhawatirkan adalah ternyata beras mampu menyerap arsenik dari tanah dan air lebih banyak dibandingkan tanaman sejenis lainnya.

Apakah Arsenik dalam Beras Organik Lebih Rendah Dibanding Beras Anorganik?
Berbagai penelitian dilakukan untuk mengetahui tingkat arsenik pada bermacam-macam sampel beras, anorganik maupun organik. Hasilnya, dalam satu cangkir beras mengandung 0,1 hingga 7,2 mcg arsenik inorganik. Kadar ini dinilai masih terlalu rendah untuk memberikan efek buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang. Hingga saat ini data penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada kadar arsenik beras organik dibandingkan beras organik.

Minyak Zaitun Melindungi Masakan Rumah Anda dari Penyakit


Terbiasa mengonsumsi masakan rumah yang diolah dengan minyak zaitun kemungkinan dapat membantu mengurangi risiko stroke, penyakit jantung, serta membantu mengobati darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Kelezatan masakan rumah terasa lebih nikmat dan sehat berkat kandungan vitamin E dan vitamin K di dalam minyak zaitun. Selain itu, minyak ini didukung oleh kehadiran omega-3 dan omega-6, di samping kandungan lemak tak jenuh yang mencapai 86 persen.

Kelebihan Mengonsumsi Masakan Rumah yang Diolah dengan Minyak Zaitun
Masakan apa pun cenderung lebih terjamin dari segi keamanan kesehatannya jika diolah menggunakan minyak ini dibandingkan dengan minyak lainnya. Apa saja kelebihan menggunakan minyak zaitun, kita akan bahas di sini.

Jantung lebih terpelihara
Minyak zaitun memiliki kandungan lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal yang baik bagi organ tubuh yang satu ini. Selain membantu menurunkan risiko penyakit jantung, lemak jenis ini juga mengurangi risiko peradangan dan menambah kadar kolesterol baik.

Membantu menghindari stroke
Menurut penelitian, orang tua yang rutin mengonsumsi makanan yang menggunakan minyak zaitun, memiliki risiko terkena stroke 41 persen lebih rendah dibandingkan orang seusianya yang tidak atau jarang menggunakan minyak zaitun pada menu makanannya.

Kesehatan mental lebih terjaga
Makanan cepat saji dan makanan yang dibuat dalam jumlah banyak, seperti keripik dan kue kering, mengandung lemak trans tinggi. Efek buruk lemak trans memungkinkan tingkat depresi menjadi lebih tinggi. Sebuah penelitian menemukan peningkatan depresi sebanyak 48% pada kelompok yang mengonsumsi lemak trans dibandingkan kelompok yang memakai minyak zaitun sebagai minyak utama.

Menjaga kesehatan hati
Sebuah studi menyatakan bahwa minyak zaitun jenis ekstra virgin dapat membantu melindungi organ hati dari kerusakan sel. Kerusakan sel ini berhubungan erat dengan reaksi kimia dari molekul di dalam tubuh dengan radikal bebas.

Lebih terhindar dari kanker payudara
Penelitian membuktikan bahwa minyak zaitun lebih bersifat melindungi tubuh dari kanker payudara dibandingkan dengan minyak lainnya. Minyak zaitun mengaktifkan mekanisme yang dapat mematikan sel kanker payudara. Dengan kata lain, masakan rumah yang diolah menggunakan minyak zaitun memberikan Anda peluang lebih besar untuk bisa terhindar dari kanker payudara.

Kolesterol jahat berkurang
Penelitian lainnya terhadap manfaat minyak zaitun membuktikan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen minyak zaitun sekali sehari selama enam minggu bisa mengurangi kadar LDL (Low Density Lipoprotein) atau yang biasa disebut kolesterol jahat di dalam darahnya.